Perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable battery)
itu ada beberapa tipe. Yang sering digunakan untuk barang elektronik
umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan Lithium based
(Lithium-ion). Untuk laptop, saat ini hampir bisa dipastikan semuanya
menggunakan jenis Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih
besar, baterai Lithium-ion juga lebih ramah lingkungan dibandingkan
dengan baterai NiCd yang sangat beracun.
Mengetahui perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena
karakteristik keduanya sangat berbeda. Pada baterai NiCd,
elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di
dasar) karena pengaruh gravitasi,
ketika disimpan terlalu lama (disimpan di gudang). Itulah kenapa pada
saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal
selama 8 jam (optimalnya 16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali.
Namun demikian, seringkali ketika membeli peralatan elektronik yang
menggunakan baterai pihak toko (penjual) menyarankan untuk men-charge baterainya minimal 8 jam sebelum pemakaian pertama kali walaupun jenis baterainya bukan NiCd.
Baterai jenis Lithium-ion sekarang juga banyak dipakai untuk peralatan elektronik lainnya seperti handphone ataupun kamera digital. Jadi tips di bawah ini bisa juga Anda terapkan untuk gadget sobat yang menggunakan baterai jenis Lithium-ion. Berikut tipsnya:
Untuk penggunaan pertama kali charge baterai secara normal. Seperti sudah dijelaskan di atas, men-charge baterai
minimal 8 jam untuk pertama kali hanya berlaku untuk baterai jenis
Nickel based. Untuk baterai Lithium-ion, tidak adanya bedanya antara charging ke-1, ke-5, ataupun ke-500. Malah kalau di-charge terlalu lama bisa mengakibatkan overcharging yang membuat umur baterai semakin pendek.
Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa harus menunggu baterai sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.
Jika anda menggunakan notebook berlama-lama, jangan cabut charger.
Apabila anda menggunakan notebook berlama-lama, saat baru menyalakan
notebook, pasang charger dan jangan lepas charger meskipun baterai sudah
penuh lagi. Hal ini berlaku untuk baterai pada notebook baru yang memang menyediakan “auto controll” sehingga tanpa harus cabut charger sekalipun baterai tetap bisa terkontrol dan bisa terawat dengan baik.
Jaga supaya temperatur tidak terlalu panas. Temperatur
tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas akan
mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu
sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar
dari sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil
pada siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur
baterai berkurang drastis.
Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar. Hindari
menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu
sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara
paling praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan
peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya
untuk menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu,
setelah selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat
supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas
laptop.
Cara Memperpanjang Umur Batery Laptop Lithium Ion
9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Info
dengan judul Cara Memperpanjang Umur Batery Laptop Lithium Ion. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://arya96.blogspot.com/2012/03/cara-memperpanjang-umur-batery-laptop.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Arya Dharma - Selasa, 13 Maret 2012
Belum ada komentar untuk "Cara Memperpanjang Umur Batery Laptop Lithium Ion"
Posting Komentar